Kamis, 08 September 2011

HARGA JANGKRIK PERKILO

Woooow....??!! harga jangkrik saat ini memang sedang membumbung...
bagaimana tidak ??...   harga sampai saat ini (up date 09 Sept 2011) bisa sampai lipat 3 sampai 5 kali....sungguh fantastis  ///....  sehingga para peternak jangkrik telah menikmati hasilnya dengan keuntungan yang luar biasa.
Tetapi memang harga jangkrik mengalami naik-turun harga, tetapi harga jangkrik saat ini diperkirakan terus mengalami kenaikan karena faktor cuaca dlll....yang berpengaruh terhadap produksi jangkrik.
Sehingga saat ini beternak jangkrik menjadi salah satu usaha yang dilirik karena meraup keuntungan yang besar.
Saya sebagai peternak dan juga pengepul yang berlokasi di solo sudah memenuhi permintaan pasar mencapai 1.5 sampai 2 kwintal jangkrik perhari dengan area Sukoharjo, wonogiri, Klaten, Jogja, Boyolali, karanganyar.
Bagi anda yang berminat kami memberikan harga bersaing :
Harga per Kilo Jangkrik hidup = Rp. 180.000,- 
untuk area Solo sekitar (Sukoharjo, wonogiri, klaten , jogja, Boyolali, karanganyar) sudah termasuk ongkos kirim.

Contack Person : HP. 085647450616 (Didin)



BERITA

MedanBisnis – Medan. Meski baru lima tahun melakukan ternak jangkrik, namun R Daulay sudah mampu mengantongi pendapatan sekitar Rp 10 juta dalam sebulan. Itu karena, bisnis peternakan jangkrik sangat menjanjikan apalagi dalam pemeliharaannya tidaklah sulit.
Menurut Daulay, modal yang dikeluarkan untuk memulai usaha tersebut hanya berkisarRp 300.000. Modal itu digunakan untuk membeli bibit jangkrik sebanyak setengah kilogram (kg) dan membeli 5 kotak papan untuk dijadikan kandang.

Sedangkan ilmu beternak jangkrik selain diperoleh dari temannya yang sudah lebih dulu melakukan budidaya tersebut, Daulay juga mendapatkannya dari buku tentang cara pengembangbiakan jangkrik.

Pria berusia 64 tahun ini, mengatakan, beternak jangkrik sangatlah mudah, sebab jangkrik hanya memakan sayur-sayuran juga pur. Jangkrik pun tumbuh besar dengan sendirinya, tinggal diletakkan di dalam kotak. Untuk menghasilkan jangkrik yang berkualitas baik, pembuatan kandang harus disesuaikan. Dan, kandang dibuat dengan panjang 80 cm, lebar 55 cm, dan tinggi 40 cm.

Sedangkan untuk panen, Daulay melakukan panen 40 hari sekali. “Jika terlalu lama membiarkan jangkrik sampai besar, harga jual tidak ada. Sebab jangkrik yang sudah bersayap sangat rendah harganya. Biasanya jangkrik-jangkrik tersebut dijual untuk makanan burung, ikan arwana dan lain-lain. Untuk burunng, suara kicauan burung bisa merdu setelah makan jangkrik, sebab jangkrik mengandung banyak protein,” akunya.

Jangkrik sendiri ada beragam jenisnya, ada jangkrik alam dan ada jangkrik sampah. Harga jangkrik alam mencapai Rp 70.000 per kg sedangkan jangkrik sampah lebih murah yakni Rp 45.000 per kg.

Daulay mengaku penjualan jangkrik hasil ternaknya saat ini sudah meluas hingga ke luar kota seperti, Padangsidempuan dan Pangarayan.  Bahkan dari Malaysiapun ada yang memesannya. Selain itu harga telur jangkrik juga cukup mahal, mencapai Rp 50.000 per ons. “Saat ini pesanan jangrik cukup banyak dan saya sendiri kesulitan untuk memenuhi permintaan tersebut. Permintaan melebihi target dari ternak yang saya miliki. Dan, untuk menghilangkan kekecewaan konsumen, saya terpaksa mengorder dari peternak jangkrik lainnya,” akunya.

Mengenai kendala pemeliharaan, ia mengatakan, ketika terserang hama penyakit, namun jangkrik sendiri jarang terserang penyakit. Untuk usaha ternak jangkrik ini, Daulay berharap pemerintah dapat memantau perkembangan usaha tersebut. “Usaha ternak jangkrik ini perlu dikembangkan mengingat jangkrik juga merupakan bahan baku untuk pembuatan obat, kosmetik bahkan ada yang dijadikan bahan makanan,” sebut Daulay. (cw 03)
Budidaya burung saat ini memang sedang marak, maka permintaan jangkrik sebagai salah satu makanan burung juga meningkat. Dengan itu maka prospek budidaya jangkrik semakin cerah dengan tingginya permintaan akan permintaan jangkrik di pasaran, karena banyak daerah yang kekurangan akan pasokan jangkrik sebagai pakan ternak burung. Disini saya akn memberikan sedikit tentang cara ternak jangkrik, semoga bermanfaat.

Tahap awal dalam budidaya jangkrik adalah persiapan kandang. Kandang yang baik adalah kandang yang :

  1. Jangkrik terhindar dari pemangsa 
  2. Mudah untuk mengontrol keadaan dan pertumbuhan jangkrik setiap waktu.
  3. Menjadikan Kandang yang nyaman untuk jangkrik,
  4. Pastikan sirkulasi udaranya bagus, 
  5. Memudahkan pada saat pemanenan.
  6. Jangan terkena sinar matahari langsung.
Sekarang kita memasuki Pembuatan , bahan dan bentuk kandang jangkrikyang saya buat sekarang :
Bahan-Bahan Pembuatan kandang Jangkrik :
1. Triplek
2. Paku Kecil
3. Kayu Kaso Kecil / kayu reng
4. Lem Kayu
5. Lakban Coklat yang besar ( ukuran 44 mm )
6. jangan lupa sediakan gunting, gergaji dll
Proses pembuatan Kandang jangkrik:
  • Bentuk menjadi persegi panjang dengan ukuran : Panjang = 50 Cm, Lebar = 60 CmTinggi = 120 Cm
  • Beri Lem kayu pada setiap sudut untuk menutupi celah , perlu diketahui pada saat menetas jangkrik berukuran sangat kecil.
  • Beri pinggiran atas bagian dalam dengan Lakban Coklat … fungsinya agar jangkrik tidak bisa merayap terus ke atas.
  • Jangan Lupa untuk Kandang Kaki dari kandang jangkrik beri jarang Min 20 Cm dan beri mangkuk yang diisi air dan garam, untuk menghindari semut , alternatif lain silahkan beri Lem tikus.

Persyaratan lokasi ternak jangkrik

Lokasi peternakan sebaiknya :
  1. Usahakan lokasi budidaya harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
  2. Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain sebagainya.
  3. Tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan
  4. Hindari Hama pemangsa jangkrik seperti : semut, cecak, laba-laba, ayam, kucing, kadal dll. 
  5. Usahakan Lokasi mudah untuk dimonitor setiap hari perkandangnya 


Buatlah kotak penetasan dengan ukuran P * L * T = 50 cm * 30 cm * 20 cm. Kotak ini dapat menampung 1 (satu) sendok telur jangkrik ( berisi sekitar 2500-3000 butir ).
A. Dengan Media Kain.
Potong kain dengan Ukuran Sekitar 25 cm * 25 cm, sementara alat yang digunakan berupa wadah plastik untuk meletakkan kain serta semprotan air berukuran kecil.
adapun cara penetasannya adalah sebagai berikut :
  1. Masukkan satu sendok telur pada bagian tengah kain lalu atur permukaannya agar meratata.
  2. Lipat semua sisi kain kebagian tengah secara bergantian mulai dari sisi kanan, kiri, atas dan bawah. jangan menekan kain yang dilipat, biarkan agak longgar sebagai jalan keluar untuk anak jangkrik yang menetas nantinya.
  3. Masukkan kain berisi telur ke dalam wadah plastik, lalu letakkan wah plastik tersebut kedalam Kotak/kandang.
  4. Selama telur belum ada yang menetas lakukan penyemprotan air secara rutin setiap hari agar kain tetap lembab.
  5. Telur aka menetas sekitar 3-6 hari, tergantung usia si telur
  6. Sebelum telur menetas biasanya telur akan berubah warna menjadi kuning kehitaman. untuk memastikan perkembangan dan keadaan telur, kain diperiksa setiap hari sebelum disemprot dengan air.
  7. Kain ditutup kembali setelah pemeriksaan.
B. Dengan Media Pasir.

Penetasan dengan media pasir menggunakan pasir halus dan bersih yang telah diayak. Jemur / Sangrai agar kuman penyakit lainnya mati sehingga media pasir tersebut menjadi steril. Masukkan pasir halus tadi kedalam Nampan ukuran 15 cm * 20 cm atau dapat disesuaikan dengan ukuran kotak. Alat lainnya adalah semprotan air ( Spray ).
Adapun teknik penetasan dengan cara ini adalah :
  1. Taburkan pasir secara merata dalam nampan dengan ketebalan 1-2 cm.
  2. Taburkan telur jangkrik secara merata diatas pasir, lalu tutup kembali dengan pasir dengan lapisan harus setipis mungkin, asal telur tidak tampak dari permukaan.
  3. Masukkan Nampan plastik kedalam kotak / Kandang yang telah dibuat.
  4. Semprotkan air setiap hari, dan pastikan agar medianya tetao lembab.

Perawatan setelah telur jangkrik menetas

Bayi jangkrik yang baru menetas dapat dipelihara dalam kotak penetasan hingga umur 10 hari. Jangkrik kecil ini sangat rawan dengan kondisi lingkungan yang ada, sehingga perawatannya harus intensif. Jika tidak maka populasinya akan cepat menyusut. ada beberapa hal yang harus dilakukan setelah telur jangkrik menetas :
1. Menjaga Kelembaban ruangan.
2. Memperhatikan Pakan Nimfa.
3. Memberi penghangat.
4. Memberikan Inisial / tanda
5. Menjaga kebersihan lingkungan.

Mengatasi telur jangkrik yang baru menetas.

Ada 5 hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu :
  1. Yang paling baik adalah membuat kotak penetasan telur jangkrik, biasanya ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan Kotak pembesarannya. Hal ini guna memudahkan pada saat pengontrolan nimfa jangkrik.
  2. Menjaga Kelembaban ruangan, pastikan ruangan tidak terlalu panas dan tidak terlalu lembab, untuk kelembaban biasanya dengan memberikan beberapa botol kecil yang diisi air dan ditutupi dengan kapas, biarkan kapas itu basah.
  3. Memperhatikan Pakan Nimfa, pastikan Nimfa ( jangkrik yang baru menetas ) mendapatkan pakan dengan syarat : sayuran yang sesuai dengan usia jangkrik , biasaanya untuk nimfa saya berikan ( Irisan -irisan Wortel, Pur Halus, dan tepung kacang hijau ) tinggal dikombinasikan bergantian .
  4. Memberi penghangat, untuk Daerah yang dingin pada malam hari biasanya diberikan lampu pijar 5 watt.
  5. Memberikan Inisial / tanda, hal ini penting untuk dapat mengetahui Usia Jangkrik sehingga dapat menyesuaikan kapan harus dipanen, pemberian pakan yang tepat sesuai dengan Usianya dan masih banyak lagi kegunaan yang lainnya
  6. Menjaga kebersihan lingkungan, pastikan pakan yang sudah lebih dari satu hari agar di angkat dan di buang dari kandang karena akan mengganggu pertumbuhan dan kesehatan si Jangkrik
  7. Hindari Predator, ada beberapa cara untuk menghindari predator/ pemangsa misalnya ditutup dengan triplek dan tengahnya di beri area untuk kawat nyamuk yang berguna untuk Ventilasi, disetiap kakinya diberi mangkuk yang diisi oli bekas, pastikan predator tidak dapat memangsa jangkrik.


BANYUWANGI, CAHAYAEDUKASI.COM – Peternak Jangkrik di Bnayuwangi Jawa Timur, kewalahan dengan permintaan jangkrik yang terus bertambah. Bahkan setiap harinya mereka harus memenuhi permintaan pasar hingga 2 kwintal.

Demikian ungkap Tulus Adi Surendra (25) ketua Paguyuban Peternak Jangkrik Banyuwangi ”Cendana”. Di usianya yang relatif muda ini, Tulus Adi Surendra bersama 20 rekannya yang rata-rata masih muda ini menekuni usaha budidaya Jangkrik. Dengan bermodalkan swadaya tanpa campur tangan pemerintah ataupun pihak Perbankan, mereka mampu berdikari. Bahkan permintaan yang terus bertambah, justru membuat mereka kewalahan.

Dijelaskan oleh Tulus, awal usaha Jangkrik ini, dirinya bermodalkan 4 juta Rupiah, 2 juta rupiah untuk sewa lokasi, sedangkan 2 juta rupiah lagi ntuk membuat kandang Jangkrik, membeli bibit, pakan dan tray atau tempat telur.
Kotak kayu berukuran 1 x 3 meter dengan tinggi 1 meter dia buat sendiri sebagai tempat untuk membudidayakan jangkrik. Untuk 1 kotak kecil bisa menghasilkan 30 Kg Jangkrik, sedangkan untuk kotak besar bisa mencapai 50 Kg Jangkrik.
”Dari teori yang saya pelajari dari buku, untuk 1 Kg Jangkrik berjumlah antara 1000 hingga 1200 ekor jangkrik. Tergantung dari besar kecilnya jangkrik,” ujar Tulus.
Dari mulai telur hingga siap panen, dijelaskan oleh Tulus durasinya antara 22 hingga 25 hari. Sedangkan untuk makanan pokok dari jangkrik-jangkrik yang dipeliharanya, Tulus memberikan konsentrat sebagai makanan utama. Sedangkan untuk makanan tambahan, biasanya dia memberikan daun-daunan. Untuk jangkrik yang dipelihara sebagai indukan untuk diambil telurnya, Tulus memberikan pakan sayuran, yakni kecambah, wortel dan jagung muda. Pemberian sayuran ini diberikan kombinasi yakni, sehari kecambah, besoknya diberi pakan wortel, dan hari berikutnya jagung muda.
”Tapi makanan kesukaan dari jangkrik ini adalah batang pohon pepaya. Untuk 1 kotak jangkrik bisa menghabiskan 2 hingga 3 batang pohon pepaya yang tingginya sudah 2 atau 3 meter,” ungkap Tulus.

Musuh utama atau predator dari peternak jangkrik ini adalah tikus, cecak dan semut. Ketika tikus sudah menyerang, 2 atau 3 ekor tikus bisa menghabiskan jangkrik 1 kotak besar dalam waktu sekejap. Untuk mengantisipasi serangan tikus dan cecak, Tulus memberikan kawat ram sebagai penutup dari kotak. Sedangkan untuk serangan semut, kaki kotak pemeliharaan jangkrik, diolesi dengan oli bekas atau minyak tanah. Sedangkan kendala utama dalam pembudidayaan jangkrik ini adalah cuaca buruk. Dengan adanya cuaca yang xukup ekstrem akhir-akhir ini, memperlambat proses multing (ganti kulit) bagi jangkrik yang akan dijadikan indukan.
Pemasaran ternak jangkrik di Banyuwangi, ungkap Tulus tidak sulit, karena para penghobies burung ocehan, pemelihara ikan arwana, peternak tokek banyak memburu jangkrik yang diternakan oleh Tulus. Begitu juga dengan para pemancing ikan laut, memakai jangkrik sebagai umpan pancingannya.
Bukan hanya jangkriknya yang dijual, untuk telur jangrik juga laku di pasaran. Harga perkilogram telur jangkrik mencapai 350 ribu Rupiah, sedangkan untuk anggota paguyuban peternak jangkrik ”Cendana”, Tulus menjualnya hanya 250 ribu Rupiah. (Caka)

Rabu, 07 September 2011

Dongeng Jangkrik


BUDIDAYA TERNAK JANGKRIK
( Gryllus mitratus Burm )

1. SEJARAH SINGKAT
Dewasa ini pada masa krisis ekonomi di Indonesia, budidaya jangkrik (Liogryllus Bimaculatus) sangat gencar, begitu juga dengan seminar-seminar yang diadakan dibanyak kota. Kegiatan ini banyak dilakukan mengingat waktu yang dibutuhkan untuk produksi telur yang akan diperdagangkan hanya memerlukan waktu ± 2-4 minggu. Sedangkan untuk produksi jangkrik untuk pakan ikan dan burung maupun untuk diambil tepungnya, hanya memerlukan 2-3 bulan. Jangkrik betina mempunyai siklus hidup ± 3 bulan, sedangkan jantan kurang dari 3 bulan. Dalam siklus hidupnya jangkrik betina mampu memproduksi lebih dari 500 butir telur.
Penyebaran jangkrik di Indonesia adalah merata, namun untuk kota-kota besar yang banyak penggemar burung dan ikan, pada awalnya sangat tergantung untuk mengkonsumsi jangkrik yang berasal dari alam, lama kelamaan dengan berkurangnya jangkrik yang ditangkap dari alam maka mulailah dicoba untuk membudidayakan jangkrik alam dengan diternakkan secara intensif dan usaha ini banyak dilakukan dikota-kota dipulau jawa.
2. SENTRA PERIKANAN
Telah diutarakan didepan bahwa untuk sementara ini, sentra peternakan jangkrik adalah dikota-kota besar dipulau jawa karena kebutuhan dari jangkrik sangat banyak. Sedangkan diluar pulau jawa sementara ini masih banyak didapatkan dari alam, sehingga belum banyak peternakan-peternakan jangkrik.
3. JENIS
Ada lebih dari 100 jenis jangkrik yang terdapat di Indonesia. Jenis yang banyak dibudidayakan pada saat ini adalah Gryllus Mitratus dan Gryllus testaclus, untuk pakan ikan dan burung. Kedua jenis ini dapat dibedakan dari bentuk tubuhnya, dimana Gryllus Mitratus wipositor-nya lebih pendek disamping itu Gryllus Mitratus mempunyai garis putih pada pinggir sayap punggung, serta penampilannya yang tenang.
4. MANFAAT
Jangkrik segar yang sudah diketahui baik untuk pakan burung berkicau seperti poksay, kacer dan hwambie serta untuk pakan ikan, baik juga untuk pertumbuhan udang dan lele dalam bentuk tepung.
5. PERSYARATAN LOKASI
  1. Lokasi budidaya harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
  2. Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain sebagainya.
  3. Tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Menurut Farry, 1999, ternak jangkrik merupakan jenis usaha yang jika tidak direncanakan dengan matang, akan sangat merugikan usaha. Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam merencanakan usaha ternak jangkrik, yaitu penyusunan jadwal kegiatan, menentukan struktur organisasi, menentukan spesifikasi pekerjaan, menetapkan fasilitas fisik, merencanakan metoda pendekatan pasar, menyiapkan anggaran, mencari sumber dana dan melaksanakan usaha ternak jangkrik.
  1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

    Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka kandang jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat yang teduh dan gelap. Sebaiknya dihindarkan dari lalu lalang orang lewat terlebih lagi untuk kandang peneluran. Untuk menjaga kondisi kandang yang mendekati habitatnya, maka dinding kandang diolesi dengan lumpur sawah dan diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun timbul, daun sukun dan daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik. Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu sisi dinding kandang dibuat lubang yang ditutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembapan kandang. Untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik, tidak ada ukuran yang baku. Yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap kandang.

    Menurut hasil pemantauan dilapangan dan pengalaman. peternak, bentuk kandang biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak (kandang) dapat dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit biaya, maka dinding kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun, dan kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga. Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak dan serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk yang berisi air, minyak tanah atau juga vaseline (gemuk) yang dilumurkan ditiap kaki penyangga.
  2. Pembibitan
    1. 1) Pemilihan Bibit dan Calon Induk
      Bibit yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit, tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.
      Adapun ciri-ciri indukan, induk betina, dan induk jantan yang adalah sebagai berikut:
      1. Indukan:
        • sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap.
        • kedua kaki belakangnya masih lengkap.
        • bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat.
        • badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
        • pilihlah induk yang besar.
        • dangan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang.
      2. Induk jantan:
        • selalu mengeluarkan suara mengerik.
        • permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang.
        • tidak mempunyai ovipositor di ekor.
        • Induk betina:
        • tidak mengerik.
        • permukaan punggung atau sayap halus.
        • ada ovipositor dibawah ekor untuk mengeluarkan telur.
    2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
Perawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yang lemah. Selain itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari.
    1. Sistem Pemuliabiakan
Sampai saat ini pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan induk jantan dan induk betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara caesar. Namun risiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan telur yang diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah.
    1. Reproduksi dan Perkawinan
Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yang khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek, kalk dan kadang-kadang ditambah dengan vitamin.
Disamping itu suasana kandang harus mirip dengan habitat alam bebas, dinding kandang diolesi tanah liat, semen putih dan lem kayu, dan diberi daun-daunan kering seperti daun pisang, daun jati, daun tebu dan serutan kayu.
Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan induknya kemudian kandang bagiab dalam disemprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale).Selain peneluran secara alami, dapat juga dilakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekurangannya ialah telur tidak merata matangnya (daya tetas).
    1. Proses kelahiran
Sebelum penetasan telur sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang yang permukaan dalam kandang dilapisi dengan pasir, sekam atau handuk yang lembut. Dalam satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.
  1. Pemeliharaan
    1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi lumpur sawah. Untuk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki masing-masing dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.
    1. Pengontrolan Penyakit
Untuk pembesaran jangkrikn dipilih jangkrik yang sehat dan dipisahkan dari yang sakit. Pakan ternak harus dijaga agar jangan sampai ada yang berjamur karena dapat menjadi sarang penyakit. Kandang dijaga agar tetap lembab tetapi tidak basah, karena kandang yang basah juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
    1. Perawatan Ternak
Perawatan jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama dengan habitat aslinya, yaitu lembab dan gelap, maka yang tidak kalah pentingnya adalah gizi yang cukup agar tidak saling makan (kanibal).
    1. Pemberian Pakan
Anakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat darikacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah vase ini, anakan dapat mulai diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya tinggi. Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk dan beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu.
    1. Pemeliharaan Kandang
Air dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali dan kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang.
7. HAMA DAN PENYAKIT
  1. Penyakit, Hama dan Penyebabnya
Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak dan ular.
  1. Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit
Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.
  1. Pemberian Vaksinasi dan Obat
Untuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara prefentif, maka penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan.
8. PANEN
  1. Hasil Utama
Peternak jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai ekonomisnya sama besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.
  1. Penangkapan
Telur yang sudah diletakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, disaring dan ditempatkan pada media kain yang basah. Untuk setiap lipatan kain basah dapat ditempatkan 1 sendok teh telur yang kemudian untuk diperjual belikan. Sedangkan untuk jangkrik dewasa umur 40-55 hari atau 55-70 hari dimana tubuhnya baru mulai tumbuh sayap, ditangkap dengan menggunakan tangan dan dimasukkan ketempat penampungan untuk dijual.
9. PASCAPANEN …
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
  1. Analisis Usaha Budidaya
    Perkiraan analisis budidaya telur jangkrik sebanyak 10 kotak untuk 1 periode pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:
    1. Biaya Produksi
      1. Biaya Tidak Tetap
        • Indukan
          • Induk Jantan 1.000 ekor @ Rp.700,- -------Rp . 700.000,-
          • Induk Betina 5.000 ekor @ Rp. 500,- ------Rp. 2.500.000,-
        • Makanan dan Vitamin
          • Sayuran -------------------------------------Rp. 100.000,-
          • Konsentrat 10 kg @ Rp.5.000,- ------------Rp. 50.000,-
          • Vitamin 10 btl @ Rp. 5.000,- ---------------Rp. 50.000,-
          • Tenaga Kerja 60 HOK @ Rp. 10.000,- ----Rp. 600.000,-
      2. Biaya Tetap
        • Bunga modal Investasi 20 %/ th ------------------Rp. 118.916,67
        • Bunga biaya tidak tetap 20 %/ th -----------------Rp. 133.333,33
        • Penyusutan kotak --------------------------------Rp. 38.583,33
        • Penyusutan alat ----------------------------------Rp. 7.875,-
        • Pemeliharaan kotak + alat 5 %/ th ----------------Rp. 2.322,92
        • Sewa Lokasi -------------------------------------Rp. 250.000,-
        • Listrik --------------------------------------------Rp. 50.000,-
          Jumlah biaya produksi ----------------------------Rp. 4.601.031,25,-
    2. Pendapatan 830 sdm @ Rp. 10.000,- ----------------------Rp. 8.300.000,-
    3. Keuntungan -------------------------------------------------Rp. 3.698.968,75
    4. Parameter kelayakan usaha : B/C ratio = 1,8
      Berikut ini adalah analisis usaha pembesaran jangkrik sebanyak 100 kotak untuk 1 periode pada tahun 1999.
      1. Biaya Produksi
        • Biaya Tidak Tetap
          • Telur 100 sdk @ Rp.10.000,- Rp. 1.000.000,-
          • Makanan dan Vitamin
            • Sayuran Rp. 300.000,-
            • Konsentrat50 kg @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
            • Vitamin50 btl @ Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-
            • Tenaga Kerja300 HOK @ Rp.10.000,- Rp. 3.000.000,-
        • Biaya Tetap
          • Bunga modal Investasi 20 %/ th Rp. 360.800,-
          • Bunga biaya tidak tetap 20 %/ th Rp. 240.000,-
          • Penyusutan kotak Rp. 455.625,-
          • Penyusutan alat + bahan Rp. 71.375,-
          • Pemeliharaan kotak 5 %/ th Rp. 52.700,-
          • Sewa Lokasi Rp. 375.000,-
          • Listrik Rp. 50.000,-
            Jumlah biaya produksi Rp. 6.404.700,-
      1. Penghasilan 830 sdm @ Rp. 10.000,- Rp.12.000.000,-
      2. Keuntungan Rp. 5.595.300,-
      3. Parameter kelayakan usaha : B/C ratio = 1,87
  1. Gambaran Peluang Agribisnis
Penggunaan pestisida yang selama ini didapati pada lahan-lahan pertanian merupakan salah satu penyebab berkurangnya populasi jangkrik, demikian juga penangkapan jangkrik dialam yang dilakukan selama ini membuat penurunan drastis jumlah populasinya.
Dengan alasan-alasan tersebut dan naiknya permintaan jangkrik, maka peternak tidak membiarkan begitu saja kesempatan untuk memperoleh keuntungan dengan membudidayakan jangkrik dengan intensif karena dengan waktu yang relatif singkat untuk memelihara jangkrik sudah mendapat keuntungan yang berlipat ganda.
Dengan semakin banyaknya peternak-peternak jangkrik ini, permintaan untuk telur jangkrik semakin besar juga, jadi banyak peternak yang hanya memproduksi telur jangkrik karena resikonya lebih kecil dan lebih cepat lagi mendapatkan laba untuk sekitar 25-30 hari, dibandingkan proses pembesaran sampai dengan 3 bulan.
11. DAFTAR PUSTAKA
  1. Anonim, Bisnis Telur Jangkrik, Info Peluang No. 33, Edisi 1 Juli 1999
  2. ----------, Beternak Jangkrik Ala Samin, Info Agribisnis Trubus No.354, Edisi Mei 1999
  3. ----------, Jangkrik Peliha Untuk Tangkar, Info Agribisnis Trubus No. 355, Edisi Juni - 1999.
  4. ----------, Langkah Demi Langkah Beternak Jangkrik Produktif, Info Agribisnis Trubus-No. 356, Edisi Juli 1999.
  5. Adihendro, Rahasia Beternak Jangkrik, Ardy Agency, Jakarta, 1999.
  6. Arnett, Russ H., Jr. and Richard L. Jacques., Jr, Guide To Insects ( New York : Simon - and Schuster Inc., 1981)
  7. Borror, Donald J., Charles A. Triplehorn, Norman F. Johnson, Pengenalan Pelajaran -
  8. Serangga, Edisi 6, terjemahan Soetiyono Partosoedjono ( Yagyakarta; Universitas-Gajah Mada Press, 1992 ).
  9. Paimin B. Farry dan Pudjastuti L.E, Sukses Beternak Jangkrik, Penebar Swadaya, Jakarta, 1999.
12. KONTAK HUBUNGAN
  1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
  2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id
Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas